SARANA DAN PRASARANA KANTOR
ü Pengertian Sarana dan Prasarana Kantor
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan; alat. Prasarana adalah
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
(usaha, pembangunan, proyek). Antara sarana dan prasarana tidak terlalu jauh
berbeda, karena keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk
membedakannya, sarana lebih ditujukan kepada benda-benda yang bergerak,
sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak.
ü Jenis-jenis Sarana dan Prasarana Kantor
A.
Peralatan
atau Perlengkapan Kantor (Office Supplies)
Peralatan atau perlengkapan kantor
adalah alat atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan
kantor sehingga menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan selesai lebih
cepat, tepat, dan baik.
Peralatan atau perlengkapan kantor dibedakan menjadi
2, yaitu :
1.
Peralatan
atau perlengkapan kantor dilihat dari bentuknya dibagi menjadi 3, antara lain :
·
Berbentuk lembaran atau helaian (kertas).
·
Berbentuk non lembaran (bukan berupa kertas lembaran).
·
Berbentuk buku
2. Peralatan atau perlengkapan kantor
dilihat dari penggunaannya dibagi menjadi 2, antara lain :
- Barang habis pakai adalah barang atau benda kantor yang penggunaannya hanya satu atau beberapa kali pakai atau barang tidak tahan lama.
- Barang tidak habis pakai adalah barang atau benda kantor yang penggunaannya tahan lama.
B. Mesin-mesin Kantor (Office Machine)
Mesin-mesin kantor adalah alat yang
digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam
pekerjaan kantor yang bekerja secara mekanik, elektrik, dan magnetik.
C. Mesin Komunikasi Kantor (Office Communication)
Mesin komunikasi kantor adalah
sarana kantor yang digunakan untuk melakukan komunikasi baik di lingkungan
organisasi sendiri maupun ke luar organisasi.
D. Perabot Kantor (Office Furniture)
Perabot
kantor adalah benda-benda kantor yang terbuat dari kayu atau besi untuk membantu
pelaksanaan tugas pekerjaan kantor.
E. Interior Kantor (Office Arrangement)
Interior kantor adalah benda-benda
kantor yang digunakan untuk menambah suasana jadi menyenangkan sehingga memberi
semangat dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan.
F.
Tata Ruang
Kantor (Office Lay Out)
Tata ruang kantor adalah pengaturan
ruangan kantor serta pengaturan penyusunan alat-alat dan perabotan kantor
sesuai dengan luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia sehingga memberikan
kepuasan dan kenyamanan kepada karyawan dalam bekerja.
Tujuan Tata
Ruang Kantor
o
Memberikan kenyamanan kepada karyawan sehingga
karyawan betah dalam bekerja.
o
Memanfaatkan ruangan kantor dengan maksimal sehingga
tidak ada ruang yang tidak berguna.
o
Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja.
o
Memudahkan dalam pengawasan.
o
Memudahkan dalam memberikan pelayanan, baik pelayanan
kepada rekan kerja maupun kepada pelanggan.
o
Memudahkan gerak karyawan dalam bekerja.
o
Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi.
o
Menjauhkan dari kebisingan yang terjadi.
o
Memberikan pencitraan yang baik kepada pelanggan
maupun tamu perusahaan.
Bentuk-bentuk
Tata Ruang Kantor
1.
Ruang kantor terbuka (open plan offices) adalah
ruangan dimana semua kegiatan karyawan dilakukan bersama-sama dalam satu
ruangan tanpa dipisahkan oleh tembok atau penyekat kayu.
2.
Ruang kantor tertutup (closed plan offices)
adalah ruangan kantor yang dipisahkan oleh tembok atau penyekat kayu.
3.
Ruang kantor semi tertutup adalah ruang yang disekat
hanya setinggi 1,5 m. Keuntungan tata ruang kantor semi tertutup yaitu menjaga
privasi kerja dan kerugian tata ruang kantor semi tertutup yaitu perubahan
tempat lebih sulit dilakukan.
Pedoman Pembuatan Tata Ruang Kantor
1) Asas-asas tata ruang kantor antara lain :
·
Asas jarak terpendek.
·
Asas rangkaian kerja.
·
Asas penggunaan seluruh ruangan.
·
Asas integrasi kegiatan.
·
Asas perubahan susunan tempat kerja.
·
Asas keamanan dan kepuasan karyawan.
2) Prinsip-prinsip tata ruang kantor antara lain :
·
Bagian atau fungsi kerja yang berhubungan diempatkan
berdekatan.
·
Pekerjaan dilakukan secara berkesinambungan dalam
garis lurus.
·
Alur kerja harus sederhana.
·
Perlengkapan kantor diletakkan dekat karyawan yang
menggunakannya.
·
Sebaiknya meja dan kursi dalam satu bagian mempunyai
ukuran yang sama.
·
Perhatikan cahaya, sebaiknya tidak ada karyawan yang
menghadap cahaya langsung.
·
Jika pekerjaannya banyak berhubungan dengan
masyarakat, sebaiknya ditempatkan di bagian terdepan.
·
Jika ada pekerjaan yang dapat mendatangkan kebisingan,
sebaiknya dijauhkan dari bagian yang lain dan dtempatkan dekat jendela.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor
antara lain :
- Sistem Pencahayaan atau Penerangan
Jenis pencahayaan yang biasa digunakan dalam kantor
dibagi menjadi 4, yaitu :
§
Natural lighting adalah pencahayaan yang berasal
dari sinar matahari.
§
Task lighting (memerlukan konsentrasi yang
tinggi).
§
Ambient lighting adalah penggunaan cahaya yang
berasal dari penggunaan lampu-lampu yang berada di langit-langit ruang kantor.
§
Accent lighting adalah pencahayaan yang digunakan
hanya di daerah tertentu saja.
- Sistem Warna
Macam-macam warna ada 3, yaitu :
§
Warna primer (warna pokok).
§
Warna sekunder (warna yang dihasilkan dari campuran
warna primer).
§
Warna tersier (warna yang dihasilkan dari pencampuran
warna primer dan sekunder).
- Sistem Pengaturan Udara Ruangan
Suhu udara yang disarankan untuk kondisi kerja dengan
nyaman adalah 25,6° Celcius. Selain udara yang panas,
ruangan yang lembab dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan.
Cara mengatasi udara panas dan lembab yaitu :
·
Ruang kantor menggunakan AC (air conditioner)
yang dapat mengatur suhu udara ruang kerja secara otomatis.
·
Membuat ventilasi (lubang udara) yang cukup.
·
Memakai pakaian kerja yang sesuai dengan kondisi
ruang.
- Sistem Penataan Suara
Untuk mengatasi atau mengurangi agar kebisingan tidak
terlalu berpengaruh dapat dilakukan dengan :
o Ruangan
diberi penyadap suara.
o Di bawah
mesin tik diberi alas karet sehingga suara mesin tik dapat diredam.
o Pengadaan printer
diusahakan yang tidak terlalu bersuara (laser).
o Tempat
pesawat telepon diusahakan di tempat yang khusus.
ü Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Kantor
1. Pengadaan Sarana Kantor
Pengadaan Sarana Kantor adalah Semua
kegiatan penyediaan perbekalan untuk menunjukkan pelaksanaan tugas. Cara pengadaan
perbekalan tergantung dari kebutuhan dan kegiatan yang dilakukan oleh masing2
kantor.
Dalam menyusun pengadaan kantor selalu diawali dg perencanaan, perencanaan bidang perbekalan ditekankan pada beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
Dalam menyusun pengadaan kantor selalu diawali dg perencanaan, perencanaan bidang perbekalan ditekankan pada beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
·
Kebutuhan
kantor
·
Biaya
·
Keadaan
inventaris tahun2 sebelumnya
·
Pertimbangan
perhitungan pegawai yang ada
Hal
yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan perbekalan yaitu sebagai
berikut:
1.
Mengikuti
prosedur pengelolaan perbekalan
2.
Menentukan
jenis kuantitas dan kualitas perbekalan kantor yg diperlukan
3.
Mengadakan
perbekalan kantor yang diperlukan sesuai dengan anggaran yang disediakan
4.
Mennyediakan
dan menggunakan perbekalan kantor dalam kegiatan operasional
5.
Menyimpan
dan memelihara perbekalan kantor
6.
Mengumpulkan
dan mengolah data perbekalan kantor
7.
Menghapus
perbekalan sesuai dengan prosedur yang berlaku
2.
Penyimpanan
Sarana dan Prasarana Kantor
Penyimpanan
sarana dan prasarana kantor adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja atau
petugas gudang untuk menampung hasil pengadaan barang atau bahan kantor baik
berasal dari pembelian, instansi lain, atau diperoleh dari bantuan.
Tujuan penyimpanan barang atau bahan kantor antara
lain :
1. Agar barang
tidak cepat rusak.
2. Agar tidak terjadi
kehilangan barang.
3. Agar barang
tersusun rapi sehingga mudah ditemukan apabila barang tersebut dicari.
4.Memudahkan
dalam pengawasan.
5.Memudahkan
dalam analisis barang.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum penyimpanan
barang atau bahan kantor dilakukan antara lain :
a) Persediaan
alat-alat pemeliharaan yang diperlukan.
b) Pergudangan
yang memenuhi syarat yang ditentukan.
c) Sifat barang
yang disimpan.
d) Sarana
penyimpanan dan pemeliharaan.
e) Prosedur dan
tata kerja.
f) Biaya yang
disediakan.
g) Tenaga yang diperlukan.
h) Jangka waktu
penyimpanan.
Cara
penyimpanan barang atau bahan kantor antara lain :
1. Barang
disimpan berdasarkan klasifikasi (jenis, berat, merk, dan satuan barang).
2. Barang
disimpan dalam keadaan bersih.
3. Barang
disimpan dalam ruangan yang cukup ventilasi.
4. Barang
disimpan di tempat yang memadai.
5. Barang
disimpan rapi dengan kode yang telah ditentukan agar mudah dicari.
6. Barang yang
disimpan harus terhindar dari sengatan matahari atau siraman air.
7. Barang
disimpan di ruangan yang dapat dikunci.
8. Barang yang
disimpan harus sudah dihitung dan dicatat dalam buku persediaan.
9. Barang yang
biasanya dikeluarkan lebih cepat sebaiknya diletakkan di bagian terdepan,
sebaliknya barang yang dikeluarkan lebih lama disimpan lebih dalam.
3.
Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Kantor
Pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar barang atau bahan
kantor tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai.
Tujuan pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor antara lain :
a) Agar barang
tidak mudah rusak karena hama atau suhu.
b) Agar barang
tidak mudah hilang.
c) Agar barang
tidak kadaluarsa.
d) Agar barang
tidak mudah susut.
e) Agar sarana
dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat
dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
® Pemeliharaan berdasarkan waktu
·
Pemeliharaan sehari-hari (dilakukan setiap hari).
·
Pemeliharaan berkala (menurut jangka waktu tertentu).
®
Pemeliharaan
berdasarkan jenis barang
·
Pemeliharaan barang bergerak (dilakukan setiap hari
atau berkala).
·
Pemeliharaan barang tidak bergerak (dilakukan setiap
hari atau berkala).
4.
Inventarisasi
Sarana dan Prasarana Kantor
Inventarisasi sarana dan prasarana
kantor adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan
mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki atau pencatatan terhadap sarana dan
prasarana.
Tujuan
inventarisasi sarana dan prasarana kantor antara lain :
§ Agar
peralatan tidak mudah hilang.
§ Adanya bukti
secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat
dipertanggung jawabkan.
§ Memudahkan
dalam pengecekan barang.
§ Memudahkan
dalam pengawasan.
§ Memudahkan
ketika mengadakan kegiatan mutasi atau penghapusan barang.
Untuk memudahkan inventarisasi dibutuhkan :
·
Buku Pencatatan Inventarisasi barang, macam-macamnya
yaitu :
a.
Buku induk barang inventaris adalah buku yang
digunakan untuk mencatat semua barang inventaris yang sudah atau pernah
dimiliki oleh suatu kantor. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang tidak
habis pakai.
b.
Buku golongan barang inventaris adalah buku pembantu
yang digunakan untuk mencatat barang-barang inventaris menurut golongan yang
ditentukan, masing-masing berdasarkan klasifikasi kode barang yang telah
ditentukan. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang tidak habis pakai.
c.
Buku catatan barang non inventaris adalah buku yang
digunakan untuk mencatat semua barang non inventaris (barang yang belum
diketahui statusnya) yang dimiliki oleh suatu kantor. Buku ini digunakan untuk
mencatat barang yang habis pakai.
·
Laporan
Sarana dan Prasarana Kantor
Laporan sarana dan prasarana kantor
adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melaporkan keadaan sarana dan
prasarana kantor, baik persediaan, mutasi, maupun keadaan fisik dari sarana dan
prasarana tersebut dalam periode waktu tertentu (triwulan, semester, atau
setahun).
Fungsi laporan sarana dan prasarana kantor adalah :
o
Sebagai bahan pertanggung jawaban.
o
Sebagai pengendali persediaan.
o
Memberikan informasi tentang barang yang tersedia dan
mutasi barang.
o
Sebagai dasar atau bahan dalam pengambilan keputusan
pimpinan.
Bukti atau catatan pendukung yang harus dilampirkan
dalam menyampaikan laporan tertulis kepada pimpinan antara lain :
o
Bukti penerimaan barang.
o
Bukti pembelian barang.
o
Bukti pengeluaran barang.
o
Kartu barang.
o
Kartu persediaan.
o
Daftar inventaris.
o
Daftar rekapitulasi barang inventaris.
Teknik pembuatan laporan disusun
sebagai berikut :
a.
Memeriksa barang.
b.
Menghitung persediaan barang awal tahun anggaran.
c.
Menghitung penerimaan dan pengadaan barang.
d.
Menghitung pengeluaran barang.
e.
Menghitung sisa persediaan.
f.
Mencatat mutasi barang.
g.
Melaporkan kepada atasan atau pimpinan